Keindahan Lahir
Keindahan lahir ialah hiasan yang secara khusus diberikan
Allah kepada sebagian rupa, dan sebagian lain tidak diberi-Nya. Hal ini
termasuk tambahan dalam penciptaan, sebagaimana diriman-Nya,
يَزِيْدُ فِى
الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ. (فاطر:1)
“Allah menambahkan
pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.” (Faathir: 1)
Menurut para ulama,
maksudnya adalah suara yang merdu dan rupa yang elok. Hati manusia tercetak
dengan nama seseorang yang dicintainya, sebagaimana dia difitrahkan untuk mencari
mana yang lebih baik baginya.
Telah disebutkan di dalam
hadits shahih, dari Nabi Shalallahu’alaihi wa Salam, beliau bersabda,
لَايَدْخُلُ الْجَنَّةَ
مِنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. قَالُوْا: يَارَسُوْلَ
اللهِ، الرَّجُلُ يُحِبُّ أَنْ تَكُوْنَ نعله حَسَنَةً وَثَوْبَهُ حَسَنًا أَفَذَلِكَ مِنَ الْكِبْر؟ فَقَالَ:
لَا، إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ أالْجَمَالَ. الْكِبْرُ بَطًرُ الْحَقِّ
وَغَمْطُ النَّاسِ. (رواه مسلم و أبو داود والترمذى)
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam
hatinya ada kesombongan sekalipun hanya seberat biji sawi.” Mereka bertanya, “Wahai
Rasulullah, seseorang suka agar terompahnya bagus dan bajunya bagus. Apakah
yang demikian itu termasuk kesombongan?” Beliau menjawab, “Tidak. Sesungguhnya
Allah itu indah dan menyukai keindahan. Kesombongan itu adalah menolak terhadap
kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzy).
Mengenakan terompah (sandal) atau pakaian yang bagus
tidak apa-apa, selagi hal itu diniatkan karena Allah. Tandanya, dia harus
menganggap dirinya hina dan kecil. Tapi jika dia menghina orang lain dan
menganggap dirinya hebat, maka dialah orang yang tidak akan maasuk surga.
Sumber: Taman-taman Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu
Oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah hal. 188-189
Tidak ada komentar:
Posting Komentar