Saya tak peduli jika anda berkata : “Loh ini kan judul lagu ?”
Ini kalimat umum, dan bukan milik seseorang atau sebuah kelompok grup
band saja, lagian emangnya kalimat ini sudah di hak patenkan ? engga
kan ?
Disela sela kepala yang terasa berdenyut dan tubuh terasa melemah ini, gatel rasanya pengen menerbitkan satu tulisan bab ini
, walau dalam keadaan mati lampu gara gara Hujan dikit, tapi semangat
menulis masih terus menyala, yah saya wajar sih, PLN kita kan PLTH
(Pembangkit Listrik Takut Hujan) ..
Alhamdulillah, disaat begini saya mulai bisa melupakan facebook,
karena FB memang seperti virus , dan sepertinya saya memang butuh rest
, soalnya aktivitas wuihhhh padat,.. Tapi tenang saja, saya masih
menautkan blog ini ke akun saya, jika saya menulis disini, maka secara
otomatis akan muncul pemberitahuan di FB. sehingga teman teman saya
masih bisa mendapatkan informasinya .. ihhh narsis banget ya saya,
becanda kok ah … tapi kalau soal istirahat sih emang iya
Disaat sebuah benih cinta tumbuh pada tempat dan waktu yang salah,
dia memang masih bisa terasa indahnya, apalagi disaat sudah menancap
begitu dalam didada, siang terbayang, malam teringat, hingga perasaan
ingin bersamanya, selalu berbarengan itu mencuat begitu menikam,..
Hari yang dijalani terasa begitu membosankan disaat kita tak berjumpa
dengannya, tak medapati SMS nya dan tidak mendengar suaranya..
Disaat jari jemari menyentuh kertas dan pena, maka yang tergores
adalah “Aku tak biasa bila tak mendengar suaramu, aku tak biasa bila ku
beraktivitas tanpa sapaanmu ….” Gilaaaa, bener bener gila , cinta itu
bisa membuat kita jadi gila..
Terkadang angan melewati kenyataan, dalam posisi yang belum halal,
telah terurai rasa cemburu dan curiga, sama siapa dia disana ? sedang
apa? jangan…jangan… dan berujung marah disaat mendapati tanda tanda tak
beres dalam lajur aktivitas hariannya, berujung marah, benci, ngambek,
cemburu sebagai bumbu pecelnya, padahal bukan suaminya, juga bukan
istrinya .. yah tak dipungkiri hal ini kerap terjadi, saya tak berkata
bahwa itu anda, bahkan bisa saja itu saya, karena ini perkara yang
sangat manusiawi, kita diberikan hati dan kita diberikan cinta,… sebuah
perkara yang memang seharusnya ada jika anda memang berlabel manusia ..
Yang menjadi masalah adalah disaat semuanya belum jelas, belum sah
kedudukannya.. ini yang seringkali melanda kita semua, disaat cemburu
kita seolah olah orang yang paling benar, paling shohih kedudukannya,
owh… cinta kerap membuat mata menjadi gelap gulita, sehingga angan
melewati kenyataan..
Sebetulnya yang dirasa, awalnya prosesnya biasa, bisa dari SMS /
Telponan / Inbox / Chattingan yang dimulai dengan kalimat biasa, bisa
jadi awalnya merasa sebagai “kewajiban seorang saudara seiman” ,
Judulnya “Mengingatkan” , atau merasa sebagai seorang “Kakak” , atau
sebagai tempat “Curahan hati yang mana dia itu nyaman” , atau pula bisa
berawal dari memposisikannya sebagai “Orang tua” .. Yah berawal dari hal
– hal yang sangat biasa, lama kelamaan berubah menjadi “Aku tak biasa
…bila … bila …bila…. ” Berakhir… rindu… kok kemana ? Aku tak biasa …
Pisau yang muntul, lama lama diasah akan menjadi tajam, hati yang
terbentengi jika di umbar lama lama akan menjadi gelap dan lupa, karena
“Kita” memang berbeda jenis kelamin, dan tak bisa dikatakn tidak,
syahwat itu ada kok, kecuali orang orang yang mati rasa, so selama anda
dan saya masih bisa merasakan sentuhan, masih bisa merasakan kasih
sayang, maka syetan masih mampu memolesnya, awalnya kakak lama lama
menjadi cinta, awalnya mendudukkan diri sebagai orang tua berujung kok
jadi rindu, iseng menyapanya, ujungnya serius memberikan nomor hapenya ,
dalihnya sederhana “Jangan pendam kalau ada masalah, ceritalah pada
kakak, bicaralah pada ayah… ” Intens … hingga kita sama sama terserempet
dan jatuh …Gubrakkkk !!
Jika sudah terjadi, jika sudah teralami , maka dia sudah merupakan
duri didalam daging, di nikahi bingung, engga lebih bingung, akhirnya
niat baik awal pun terlupakan, maka semuanya .. terbunuhlah.. cinta ini
membunuh..
Jika sudah terbunuh cinta, setiap gerak dan langkah hanya ditujukan
kepadanya, membuat status penuh cinta -bersama sidia- , posting nasehat,
menyindir perbuatan sidia, apa apa serba dia, ckckckck… sebuah realita
dan fakta …
Jika sudah demikian adanya, maka satu satunya jalan memang mestilah
ditutup semua pintunya, baik dengan melepasnya, atau melamar dan
melakukan komitmen yang sah jalannya, menghentikan semua jalur dan lajur
komunikasi, membuang nomor hapenya, dan berusaha menjauhi semua
bau-bauan tentangnya, karena jika masih ada koneksi, biarpun berupa
kabel serabut, maka arus itu masih akan tetap terhubung, ibarat listrik
sejelek jeleknya kabel kalo masih nyambung , maka lampu masih tetap akan
menyala, ..
Maka memang tepatlah sikap seseorang jika menjauhi seluruh celah pori
porinya, baik sebagai kakak, sebagai orang tua, apalagi sahabat TTM
(Teman Tapi mesra) , Lebih baik terbunuh sepi daripada Cinta ini
membunuhku kelak dikemudian hari .. tak enak rasanya Jika berawal
Sahabat menjadi cinta , cinta yang belum halal, cinta yang masih
berkubang noda dan dosa, cinta yang membuat kita hancur lebur dan
terlena ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar