KEPADA (YAHUDI) UMAT YANG DIMURKAI
Oleh, Syaikh Robi’ bin Hadi Al-Madkholy hafizhahullahu Ta’ala,
Kepada umat yang dimurkai, yang Allah berfirman tentang mereka,
فَبَاؤُواْ بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ
“Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. dan
untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.” (Al Baqoroh : 90)
Kepada umat yang hina dina yang Allah timpakan kepada mereka kehinaan
karena kekufuran mereka dan perbuatan mereka membunuh para nabi.
﴿ ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ
إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاؤُوا بِغَضَبٍ
مِّنَ اللهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ
كَانُواْ يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللهِ وَيَقْتُلُونَ الأَنبِيَاء بِغَيْرِ
حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُواْ يَعْتَدُونَ ﴾
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika
mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan
manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka
diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada
ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang
demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas”. (Ali Imron :
112)
Inilah sebagian sifat-sifat kalian yang menyebabkan kalian hina,
rendah dan mendapatkan murka dari Allah. Dan tidak akan tegak kekuasaan
kalian kecuali kalian berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali
(perjanjian) dengan manusia sampai masa kita ini dan sampai hari kiamat.
Kalian tidak punya sandaran keimanan dan akidah, kalian juga tidak
punya sandaran sifat kejantanan dan keberanian. Kalian senantiasa
berperang dari balik-balik tembok, perpecahan sesama kalian sangatlah
keras.
Sesungguhnya sifat-sifat keji kalian sangatlah banyak, antara lain :
khianat, mungkir, membuat-buat fitnah, menyalakan api peperangan,
membuat kerusakan di muka bumi dan setiap kali kalian menyalakan api
peperangan Allah memadamkannya. Sejarah kalian sungguh hitam dan
kehinaan kalian tidak asing lagi bagi seluruh umat-umat.
Untuk umat (Yahudi) ini aku katakan – dan juga dikatakan oleh setiap
muslim yang tulus : Janganlah kalian angkuh dan sombong. Janganlah
kalian terpedaya oleh kemenangan semu yang kalian dapatkan. Sesungguhnya
kalian demi Allah tidak pernah menang atas pasukan Muhammad
shollallahu ‘alaihi wa sallama dan tidak pernah menang atas akidah
Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallama; yaitu akidah tauhid “Laa Ilaaha
Illallah”. Kalian tidak pernah menang atas pasukan yang dipimpin oleh
orang-orang semisal Kholid bin Al Walid, Abu Ubaidah bin Al Jarroh,
Sa’ad bin Abi Waqqosh, Amru bin Al ‘Ash dan Nu’man bin Muqrin dari
orang-orang yang terdidik di atas akidah Muhammad shollallahu ‘alaihi wa
sallama dan manhaj Muhamad shollallahu ‘alaihi wa sallama. Serta mereka
mendidik pasukan mereka di atas itu, dan memimpin mereka untuk
meninggikan Kalimatullah. Orang-orang yang lebih kuat dan perkasa dari
kalian seperti balatentara kisra dan kaisar tidak sanggup berdiri
menghadang mereka.
Kalian tidak pernah menang atas pasukan yang seperti ini jati diri,
akidah dan manhajnya, dan yang cita-citanya adalah menegakkan
Kalimatullah. Kalian hanya menang melawan pasukan-pasukan dari
generasi-generasi yang dikatakan Allah Ta’ala,
﴿ فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ﴾
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka
kelak akan menemui kesesatan,”. (Maryam : 59)
Kalian menang atas pasukan yang kebanyakan mereka tidak berakidah
seperti akidah Muhamad shollallahu ‘alaihi wa sallama dan
sahabat-sahabatnya, tidak mengikuti manhaj Muhamad shollallahu ‘alaihi
wa sallama dan tentaranya, tujuannya pun tidak sama dengan tujuan yang
dulu mereka berjihad karenanya.
Atas orang-orang yang seperti buih-buih di permukaan airlah kalian
menang. Dikarenakan kesia-siaan dan kegagalan mereka negara kalian bisa
tegak, dan kalian merasa berkuasa di bumi serta menyebarkan kerusakan
padanya
﴿ وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ
لَتُفْسِدُنَّ فِي الأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا .
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَّنَا
أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُواْ خِلالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا
مَّفْعُولاً . ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ
وَأَمْدَدْنَاكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا
. إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لأَنفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوؤُواْ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُواْ
الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُواْ مَا عَلَوْا
تَتْبِيرًا ﴾
“Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu:
“Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan
pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. Maka
apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua
(kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai
kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan
Itulah ketetapan yang pasti terlaksana. kemudian Kami berikan kepadamu
giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan
harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih
besar. jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,
(kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan
mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada
kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang
mereka kuasai”. (Al Isro’ : 4-7)
Inilah sejarah kalian, dan beginilah Allah memperlakukan kalian.
Sekalipun ini telah berlalu di tangan orang-orang majusi. Maka kalian –
insya Allah – akan mendapatkan apa yang lebih dahsyat dari itu ditangan
tentara Muhamad shollallahu ‘alaihi wa sallama, tentara islam
sebagaimana Allah telah mengancam kalian dengan itu karena kerendahan
dan kehinaan kalian di sisiNya.
﴿ وَإِنْ عُدتُّمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا ﴾ .
“Dan Sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan) niscaya Kami kembali
(mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang
yang tidak beriman.” (Al-Isro’ : 8)
Sekarang kalian kembali mengulangi kedurhakaan, dan akan kembali
kepada kalian hukuman yang keras dari Allah yang tidak pernah
mengingkari janji-Nya, dan di atas tangan-tangan pasukan Muhamad bukan
di tangan anak-anak buatan kalian dan barat yang Kristen dan
matrealisme. Jangan kalian angkuh dan bangga, demi Allah kalian tidak
pernah menang atas islam, tidak atas pasukan Muhamad, (Umar) Al Faruq,
Kholid dan saudara-saudaranya dari tentara-tentara Allah dan
tentara-tentara islam.
Kepada seluruh kaum muslimin – pemerintah dan rakyatnya,
kelompok-kelompok dan golongan-golongan, para ulama dan cendikiawan-
sampai kapan kalian cenderung kepada kehidupan yang hina ini!? Sampai
kapan kalian hidup seperti buih-buih di lautan!? Sampai kapan!? Dan
sampai kapan!?
Mana orang-orang pintar kalian!? Mana ulama-ulama kalian!? Mana para
cendikiawan kalian!? Dan mana panglima-panglima pasukan kalian!?
Kalian telah mendirikan ribuan sekolah dan universitas, lantas apa
buahnya!? Demi Allah, kalau sepersepuluh dari orang-orang yang
menisbatkan diri kepada sekolah-sekolah dan universitas-universitas ini
tegak di atas Minhaj Nubuwwah, baik akidah, akhlak, dan undang-undang,
niscaya akan menerangi dunia dengan cahaya keimanan dan tauhid, serta
sirnalah kegelapan kebodohan, syirik dan bid’ah. Dan musuh-musuh kalian
tidak akan menguasai kalian seperti saat ini. Dan jika ada sebagian
perguruan tinggi ini tegak di atas manhaj yang hak ini orang-orang yang
tidak menyukai manhaj ini menyusup kedalamnya, lalu mempengaruhi
perjalanannya dan merobah haluan kebanyakan orang-orang yang menisbatkan
diri kepadanya, maka hanya kepada Allah semata tempat mengadu.
Tidakkah realita pahit ini mewajibkan kalian untuk mengkaji ulang
konsep-konsep sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan tinggi kalian
serta konsep pembinaan kalian? Tidakkah telah datang saatnya untuk
berpikir sungguh-sungguh dalam merobah kondisi ini? Dan membalikkan
menjadi lebih baik, serta menegakkan manhaj-manhaj islamiyah yang shohih
yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah shollallahu ‘alahi wa sallama
dan Manhaj as Salafush sholeh. Demi Allah tidak akan baik akhir umat
ini kecuali dengan apa-apa yang telah membuat baik generasi awalnya.
Robahlah manhaj-manhaj ini, yang kebanyakannya tidak menghasilkan
untuk kalian kecuali buih-buih diatas permukaan air. Tegakkanlah di atas
puing-puingnya manhaj robbany yang tidak ada kebaikan, keberuntungan
dan kesuksesan di dunia dan akhirat bagi kalian kecuali dengannya, jika
kalian menginginkan untuk diri kalian dan umat kalian keberuntungan,
kebaikan dan kemenangan atas musuh-musuh, terutama atas orang-orang yang
Allah timpakan atas mereka kehinaan dan kerendahan (yahudi).
Dan kepada para pemimpin kaum muslimin – secara khusus – sesungguhnya
di atas pundak kalian ada tanggung jawab yang sangat besar;
Pertama : komitmen kalian kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya,
serta siroh Al Khulafa’ Ar Rosyidin, dalam akidah, ibadah dan politik
kalian. Dan dalam membawa rakyat kalian serta mendidik mereka di atas
itu semua.
Adalah kewajiban dari Robb kalian atas kalian untuk mencampakkan
undang-undang buatan manusia – demi Allah – yang terkebelakang itu. Lalu
memimpin umat kalian dalam segala aspek kehidupannya dengan Kitabullah
dan sunnah Rasul-Nya serta sunnah khulafa ar rosyidin; baik yang
berkaitan dengan agama maupun dunianya.
Sesungguhnya kalian adalah hamba-hamba Allah, hidup di bumi-Nya, dan
dari rizkiNya lah kalian makan, minum dan berpakaian. Maka merupakan
kewajiban kalian untuk mengibadati-Nya, bersyukur kepada-Nya dan
berbangga dengan agama serta syari’at-Nya, lalu kalian berpegang teguh
dengannya, dan mewajibkan rakyat kalian untuk memegang teguhnya, karena
manusia itu mengikuti agama raja-rajanya. Sesungguhnya Allah mengangkat
sesuatu dengan kekuasaan, apa yang tidak diangkatnya dengan Al Qur’an,
sebagaimana dikatakan oleh Al Kholifah Ar Rosyid Utsman.
Kedua : hendaklah kalian membentuk pasukan-pasukan islamiyah yang
terdidik di atas Al Kitab dan As Sunnah serta di atas azas-azas
kemiliteran islami. untuk merealisasikan tujuan dan cita-cita pasukan
pengikut Nabi Muhammad, kalian wajib mendidiknya di atas akidah dan
manhaj Muhamad shollallahu ‘alaihi wa sallama, Al Faruq dan Kholid.
Serta mendidik mereka di atas cita-cita yang telah digariskan Allah
untuk Muhamad dan sahabat-sahabatnya, agar mereka menjadi tentara Allah
sejati. Ketika itulah kalian tidak akan terkalahkan.
﴿ وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ ﴾
“Dan Sesungguhnya tentara Kami Itulah yang pasti menang”. (Ash-Shoffat : 173)
Bukan di atas cita-cita dan tujuan duniawiyah, slogan-slogan
jahiliyah seperti sukuisme, nasionalisme dan rasisme, serta apa yang
lebih buruk dari pada itu.
Sungguh telah cukup bagi kalian – insya Allah – dan telah cukup bagi
umat kalian apa yang menimpa kalian dan mereka, yaitu pelecehan umat
paling hina lagi rendah dan tantangan mereka kepada kalian. Serta
keangkuhan, kesombongan dan perbuatan aniaya mereka kepada kalian. Demi
Allah tidak ada yang bisa menolak keburukan dan kesombongan ini
melainkan dengan berpegang teguh kepada islam dan mendidik umat kalian
serta pasukan-pasukan kalian di atas pokok-pokoknya dan dasar-dasarnya
di samping itu meruntuhkan segala syi’ar, pemikiran dan akidah yang
telah membawa umat kepada realita pahit ini.
Dan kepada rakyat Palestina – secara khusus – rakyat ini wajib
mengetahui; bahwasanya (dahulu) Palestina tidak ditaklukan kecuali
dengan islam ditangan (Umar) Faruq-nya islam serta pasukan-pasukan
islamiyahnya. Dan Palestina tidak akan bisa dibebaskan dari kotoran
yahudi kecuali dengan islam yang hak, yang dengannya dahulu Palestina
ditaklukan melalui tangan Al Faruq (Umar).
Kalian telah banyak berjuang dan sangat banyak. Saya tidak pernah
mengetahui suatu bangsa yang memiliki kesabaran seperti kesabaran
kalian. Akan tetapi banyak dari kalian tidak mengemban akidah Al Faruq
dan manhajnya. Kalau jihad kalian tegak di atas ini, niscaya problema
kalian akan lenyap, dan kalian pasti meraih kemenangan. Maka wajib atas
kalian menegakkan akidah-akidah kalian, manhaj-manhaj kalian dan jihad
kalian di atas Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Kalian wajib berpegang
teguh semuanya dengan tali Allah dan janganlah berpecah-belah.
Lakukanlah semua ini dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan; di
mesjid-mesjid, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi-perguruan tinggi
kalian. Serta tepatilah janji kepada Allah dalam semua itu – insya Allah
– untuk mewujudkan kemenangan sesungguhnya atas yahudi saudara-saudara
kera dan babi.
Dan sesungguhnya penduduk Syam yang muslim dijanjikan kemenangan atas
yahudi dan nasrani melalui lisan Ash Shodiqul Mashduq shollallahu
‘alaihi wa sallama. Maka sinsingkanlah lengan niscaya Allah akan
mewujudkan janjiNya untuk kalian. Tanpa itu kalian tidak akan
mendapatkan kecuali kerugian.
Demi Allah, tidak bermanfaat bagi kalian campur tangan amerika dan
PBB, begitu juga sukuisme dan nasionalisme yang dimurkai Allah.
Segeralah! Segeralah jalani sebab-sebab kemenangan hakiki. Telah
cukup bagi kalian pengalaman-pengalaman yang tidak memberikan apa-apa
untuk kalian. Janganlah seperti yang dikatakan (permisalan arab),
“Bagaikan seekor onta ditengah gurun, mati kehausan
Sedangkan ia membawa air di atas punggungnya”.
Ya Allah, wujudkanlah untuk umat ini perkara yang baik yang padanya
wali-waliMu menjadi mulia dan musuh-musuhmu padanya menjadi hina. Ya
Allah tinggikanlah Kalimat-Mu, muliakanlah Din-Mu dan muliakanlah
dengannya kaum muslimin, bimbinglah mereka kepada-Mu dan kepada
agama-Mu, sesungguhnya Engkau Maha mendengarkan do’a.
Sumber: abuzubair.net/kepada-umat-yang-dimurkai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar