Ku Ingin Dia
Jadi Pendampingku Tapi…???
Haadeuuuuh,
kali ini berat banget yach judulnya kaya
angkat besi 99,9999 kg..ckckck.. Mahasiswa, anak muda, yang selalu berusaha
jaga iffahnya ingin cari pendamping karena gejolaknya terhimpit, ku ingin jadi
pendampingnya, dan udah pada suka gemana nich?? Di sisi lain takut dalam lembah
maksiat. Pengen nikah sich tapi hal ini tidak mungkin karena teman saya masih
duduk di bangku sekolah, Aa kudu jelasin dulu yach???
Kalau
manusia mah udah fitrahnya dijadikan cinta terhadap wanita. Allah Subhanahu wa
Ta’la berfirman: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)
Kita
bisa memahami adanya gejolak mendapatkan seorang pendamping saat-saat lagi
girah nya memuncak… pemuda ingin semangat-semangatnya mau nyambung hidup dan
menyempurnakan separoh agamanya. Sebenarnya ini umum dialami oleh pemuda dan
pemudi ??… Tidak sedikit yang memilih berpacaran dan ada pula yang memilih
sampai menikah. Yang lebih banyak terjadi adalah adanya gejolak ingin mendapatkan
pasangan hidup yang sesungguhnya. Namun seringkali yang menjadi fenomena
gejolak semacam ini terkadang timbul selama beberapa waktu saja dan seiring
dengan berlalunya waktu gejolak ini akan mereda dan banyak orang yang dengan
cepat melupakan keinginannya untuk menikah berganti dengan keinginan atau
kesibukan yang lain, seolah-olah hasrat yang besar ingin menikah tadi tak
pernah melintas. Kita kudu bekali dengan iman saat fase kritis seperti ini..
Pacaran
jelas lebih membuka pintu yang lebar ke lembah maksiat. Oleh karena itulah Islam
melarangnya. Aa mah ngga bakalan nyuruh pacaran dech dan kamu sendiri udah
paham solusi tepatnya adalah nikah.
Untuk
menuju gerbang pernikahan dibutuhkan persiapan yang matang. Akur ya dek???
Persiapan penghasilan, membesarkan anak, tempat tinggal, dan sebagainya. Tentu
hal ini membutuhkan pemikiran dan perencanaan yang matang. Bukan hanya karena
sudah bener-bener pengin menikah lalu segera menikah namun tidak membuat
perencanaan yang baik. Banyak yang kudu dipertimbangkan sebelum menikah karena
menikah tidak hanya bersenang-senang namun juga bersiap dengan segala macam
permasalahan yang bisa muncul . Bukannya ini melemahkan motivasi adek untuk
menikah .. Hanya saja pikirkan jauh ke depan segala macam yang mungkin dihadapi
jika menikah saat ini. Namun, jika kamu udah benar-benar mempersiapkannya
dan bukan karena dorongan gejolak nafsu
saja ,maka yang jadi pertimbangan adalah apakah si gadis yang masih duduk di
bangku sekolah tersebut sudah siap dinikahi?
Jika
dia merasa sudah siap dan ortunya tidak mempermasalahkan, kamu bisa mempertimbangkan
untuk menikahinya saat ini. Tapi ada hal yang perlu kamu pertimbangkan lagi
yaitu melihat kesiapannya untuk menjadi seorang ‘ibu’ sesudah menikah nanti.
Tentunya dengan melihat posisinya kini di saat teman-temannya masih leluasa
menikmati masa remajanya, apakah dia siap melepaskannya? Jika kamu khawatir dia
belum siap, menundanya jauh lebih baik.
Lalu
gemana mengatasi gejolak ingin mendapat pendamping tanpa menikah ataupun
pacaran? Saran menurut Aa sich kita kudu jaga jarak dengannya saat ini. Selalu
berdekatan dengan orang yang dicintai akan semakin menambah gejolak rasa cinta
tersebut membara.. Namun dengan berjauhan, lama kelamaan dapat meredam gejolak
rasa cinta ini, walaupun rasa cinta tetap bisa saja ada. Tentu saja praktiknya
tidak mudah. Sedikit demi sedikit kurangi frekuensi bertemu dengannya, bukan
berarti Aa nyuruh bertemu,, tapi kudu sabar hal-hal yang kaya gitu ninggalinnya
mah…sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan meninggalkan maksiyat
karena-Nya… Jika sms, jawab seperlunya. Tentu saja ini membutuhkan perjuangan
keras darimu dan kerja sama darinya. Selain itu sibukkanlah dirimu dengan ilmu,
dengan kegiatan yang menyita perhatianmu secara penuh dan berkonsentrasi-lah
mengerjakannya, misalnya mengerjakan tugas kuliah dengan target mendapat nilai
A, ikut penelitian dosen, atau kegiatan menantang lainnya. Gunakanlah waktu
luangmu mengerjakan sesuatu yang baru dan menyenangkan seperti mencari hobi
baru misalnya, serta habiskanlah masa mudamu dalam rangka beribadah kepada
Allah.
Tentu
ini mah tidak mudah dilakukan. Tapi kamu kudu berusaha semaksimal mungkin jika
benar-benar ingin terlepas dari jeratan gejolak asmara ini secepatnya. Kecuali
kamu memutuskan untuk menikahinya saat ini.
Terima
kasih udah baca curhat Aa semoga bermanfaat buat lajangiyyun dan lajangiyyat
yang sedang galau hatinya, kini sudah terjawab masalah yang berkaitan dengan
anda…..hehe
Nah,
Aa mau ngurus blogger lagi dach,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar