Apa semua manusia diciptakan dengan cinta?
apa semua bisa merasaka cinta?
apa semua tahu apa yang disebut cinta?
mengapa hanya diriku yang tak tahu apa arti sebuah cinta?
apa benar cinta itu indah?
cinta itu anugrah?
tapi mengapa hanya diriku yang tak mempunyai cinta
apa cinta itu benar-benar adil?
jikaku diberi kesempatan untuk menikmati apa itu cinta
betapa bahagianya hari-hariku
betapa indah nya hidupku
OH…CINTA.. kau membuatku berangan-angan
untuk memilikimu CINTA
dikutip dari ruang sebelah..
::Komentar saya : MAKANYA NIKAAAAAAAAH!!!! biar tau artinya cinta dan dicinta::
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Rum: 21)
Al-’Allamah Abdurrahman
As-Sa’di rahimahullah berkata: “ ‘Di antara tanda-tanda kekuasaan’ yang
menunjukkan rahmat dan perhatian-Nya kepada hamba-hamba-Nya, hikmah-Nya
yang sangat agung dan ilmu-Nya yang luas, adalah “Dia menciptakan kalian
dari jenis kalian dengan berpasang-pasangan,” yang mereka serasi dengan
kalian dan kalianpun serasi dengan mereka. Sesuai dengan bentuk kalian
dan kalian sesuai dengan bentuk tubuh mereka. “Agar kalian cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan Allah jadikan di antara kalian rasa
kasih dan sayang” sebagai buah dari pernikahan tersebut. Dengan adanya
istri, seseorang dapat bersenang-senang dan merasakan kenikmatan,
mendapatkan manfaat dengan adanya anak-anak, mendidik mereka, serta
merasakan ketenangan bersamanya. Sehingga kebanyakannya, engkau tidak
mendapati sebuah kasih sayang dan rahmat yang menyerupai apa yang
dirasakan antara suami dan istri. Sesungguhnya dalam hal itu terdapat
tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi kaum yang berpikir. Yang menggunakan
pikirannya dan mentadabburi ayat-ayat Allah k serta berpindah dari satu
ayat kepada yang lainnya.” (Taisir Al-Karim Ar-Rahman)
Oleh Kakangku Abu Iram Al-Atsary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar