Sabtu, 02 Maret 2013

EMPAT GOLONGAN MANUSIA DIDALAM MEWUJUDKAN SYARAT DITERIMANYA AMAL

oleh Abu Asma Andre pada 27 Maret 2012 pukul 0:32 ·
 
Seperti yang telah maklum, bahwasanya syarat diterimanya ibadah ada dua :1. Ikhlas dalam mengerjakannya karena Allah subhanahu wa ta'ala.2. Mengikuti apa yang disyariatkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala lewat Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.Terkait dengan dua syarat ini Imam Ibnul Qayyim rahimahullah membagi 4 golongan :

1. Orang yang dalam amalannya terkumpul kedua syarat di atas. Mereka adalah orang-orang menyembah kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Karena mereka mengikhlaskan amalan mereka hanya kepada Allah dalam keadaan mencontoh Rasulullah -Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam-. Mereka tidak beramal untuk manusia karena mereka sangat mengetahui bahwa pujian manusia sama sekali tidak bisa mendatangkan manfaat, sebagaimana cercaan mereka sama sekali tidak bisa mendatangkan kejelekan. Akan tetapi mereka mengikhlaskan ibadah mereka secara zhahir dan batin serta mereka jujur dalam mengikuti Nabi -Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam- secara zhahir dan batin.
2. Orang yang kehilangan dua syarat ini dalam amalannya. Ini adalah keadaan kebanyakan orang-orang yang senang berbuat kerusakan dan para zindiq (orang kafir yang pura-pura masuk Islam untuk menghancurkannya dari dalam). Mereka ini dalam mengerjakan suatu amalan tidak mempedulikan keikhlasan di dalamnya dan tidak peduli walaupun menyelisihi sunnah Rasulullah -Shallallahu alaihi wa ala alihi wasallam.
3. Orang yang beramal dengan ikhlas, tapi tanpa ittiba’. Ini kebanyakannya terjadi pada orang-orang sufi dan para ahli ibadah yang bodoh tentang syari’at. Tahunya hanya beribadah dan tidak pernah menuntut ilmu. Mereka melakukan bid’ah dalam ucapan-ucapan dan amalan-amalan mereka dengan maksud bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah. Akan tetapi hakikatnya perbuatan mereka itu tidak menambah mereka kecuali semakin jauh dari Allah.
4. Sebaliknya, orang yang memiliki ittiba’ dalam amalannya tapi meninggalkan keikhlasan, seperti keadaan orang-orang munafik, orang-orang yang senang riya` dan sum’ah. Mereka ini adalah orang yang amalannya tidak memberikan manfaat apapun kepada mereka.

Madarijus Salikin 1/95-97.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar