Selasa, 06 November 2012

:: Aa Curhat dulu ah::



Ku Ingin Dia Jadi Pendampingku Tapi…???

Haadeuuuuh, kali ini berat banget yach judulnya  kaya angkat besi 99,9999 kg..ckckck.. Mahasiswa, anak muda, yang selalu berusaha jaga iffahnya ingin cari pendamping karena gejolaknya terhimpit, ku ingin jadi pendampingnya, dan udah pada suka gemana nich?? Di sisi lain takut dalam lembah maksiat. Pengen nikah sich tapi hal ini tidak mungkin karena teman saya masih duduk di bangku sekolah, Aa kudu jelasin dulu yach???

Kalau manusia mah udah fitrahnya dijadikan cinta terhadap wanita. Allah Subhanahu wa Ta’la berfirman: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)

Kita bisa memahami adanya gejolak mendapatkan seorang pendamping saat-saat lagi girah nya memuncak… pemuda ingin semangat-semangatnya mau nyambung hidup dan menyempurnakan separoh agamanya. Sebenarnya ini umum dialami oleh pemuda dan pemudi ??… Tidak sedikit yang memilih berpacaran dan ada pula yang memilih sampai menikah. Yang lebih banyak terjadi adalah adanya gejolak ingin mendapatkan pasangan hidup yang sesungguhnya. Namun seringkali yang menjadi fenomena gejolak semacam ini terkadang timbul selama beberapa waktu saja dan seiring dengan berlalunya waktu gejolak ini akan mereda dan banyak orang yang dengan cepat melupakan keinginannya untuk menikah berganti dengan keinginan atau kesibukan yang lain, seolah-olah hasrat yang besar ingin menikah tadi tak pernah melintas. Kita kudu bekali dengan iman saat fase kritis seperti ini..

Pacaran jelas lebih membuka pintu yang lebar ke lembah maksiat. Oleh karena itulah Islam melarangnya. Aa mah ngga bakalan nyuruh pacaran dech dan kamu sendiri udah paham solusi tepatnya adalah nikah.

Untuk menuju gerbang pernikahan dibutuhkan persiapan yang matang. Akur ya dek??? Persiapan penghasilan, membesarkan anak, tempat tinggal, dan sebagainya. Tentu hal ini membutuhkan pemikiran dan perencanaan yang matang. Bukan hanya karena sudah bener-bener pengin menikah lalu segera menikah namun tidak membuat perencanaan yang baik. Banyak yang kudu dipertimbangkan sebelum menikah karena menikah tidak hanya bersenang-senang namun juga bersiap dengan segala macam permasalahan yang bisa muncul . Bukannya ini melemahkan motivasi adek untuk menikah .. Hanya saja pikirkan jauh ke depan segala macam yang mungkin dihadapi jika menikah saat ini. Namun, jika kamu udah benar-benar mempersiapkannya dan  bukan karena dorongan gejolak nafsu saja ,maka yang jadi pertimbangan adalah apakah si gadis yang masih duduk di bangku sekolah tersebut sudah siap dinikahi?

Jika dia merasa sudah siap dan ortunya tidak mempermasalahkan, kamu bisa mempertimbangkan untuk menikahinya saat ini. Tapi ada hal yang perlu kamu pertimbangkan lagi yaitu melihat kesiapannya untuk menjadi seorang ‘ibu’ sesudah menikah nanti. Tentunya dengan melihat posisinya kini di saat teman-temannya masih leluasa menikmati masa remajanya, apakah dia siap melepaskannya? Jika kamu khawatir dia belum siap, menundanya jauh lebih baik.

Lalu gemana mengatasi gejolak ingin mendapat pendamping tanpa menikah ataupun pacaran? Saran menurut Aa sich kita kudu jaga jarak dengannya saat ini. Selalu berdekatan dengan orang yang dicintai akan semakin menambah gejolak rasa cinta tersebut membara.. Namun dengan berjauhan, lama kelamaan dapat meredam gejolak rasa cinta ini, walaupun rasa cinta tetap bisa saja ada. Tentu saja praktiknya tidak mudah. Sedikit demi sedikit kurangi frekuensi bertemu dengannya, bukan berarti Aa nyuruh bertemu,, tapi kudu sabar hal-hal yang kaya gitu ninggalinnya mah…sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan meninggalkan maksiyat karena-Nya… Jika sms, jawab seperlunya. Tentu saja ini membutuhkan perjuangan keras darimu dan kerja sama darinya. Selain itu sibukkanlah dirimu dengan ilmu, dengan kegiatan yang menyita perhatianmu secara penuh dan berkonsentrasi-lah mengerjakannya, misalnya mengerjakan tugas kuliah dengan target mendapat nilai A, ikut penelitian dosen, atau kegiatan menantang lainnya. Gunakanlah waktu luangmu mengerjakan sesuatu yang baru dan menyenangkan seperti mencari hobi baru misalnya, serta habiskanlah masa mudamu dalam rangka beribadah kepada Allah.
Tentu ini mah tidak mudah dilakukan. Tapi kamu kudu berusaha semaksimal mungkin jika benar-benar ingin terlepas dari jeratan gejolak asmara ini secepatnya. Kecuali kamu memutuskan untuk menikahinya saat ini.
Terima kasih udah baca curhat Aa semoga bermanfaat buat lajangiyyun dan lajangiyyat yang sedang galau hatinya, kini sudah terjawab masalah yang berkaitan dengan anda…..hehe

Nah, Aa mau ngurus blogger lagi dach,,,

                                    




Tidak ada komentar:

Posting Komentar