Jumat, 21 Desember 2012

Facebook Serba Status

Berapa banyak orang yang mengkritisi orang-orang yang sering update status di facebook, namun terkadang kritiknya kurang Profesional alias tak tepat sasaran gusur.

Sebenarnya, facebook sudah seperi sebuah dunia nyata, yang aktualnya sudah seperti merupakan tempat khusus, kita bisa bergaul, bisa membaca, bisa cari ilmu dan juga bisa mengenal berbagai lapisan masyarakat yang secara ruang  dan waktu terpisah oleh jarak tempuh yang jauh.


Namun tentu saja ,  namanya juga media, bisa menjadi wasilah baik dan kebaikan bisa juga menjadi wasilah kehancuran, tinggal bagaimana kitanya saja menyikapinya kok ya .

Ada orang yang sampai membuat kriteria A, B, C, D, untuk mengkategorikan manusia macam apa para pengguna facebook, so padahal dianya sendiri rajin update status , hehe..

Yang terpenting dari semua itu adalah memahami mana wasilah kebaikan buat kita mana wasilah kehancuran, sehingga kita bisa berpegang dengannya dan mau berpijak dan menempatkan posisi dimana .
Boleh bercanda di facebook, mau haha hoho hihi hehe juga boleh kok, dan apapun hukum asal semua perkara dunia itu boleh, yang terpenting jangan menabrak rambu-rambu agama  dan peraturan pemerintah dalam hal perkara kemaslahatan hidup bergaul dan bermuamalah yang tak melanggar konsep agama. Ini patokan dasarnya.

So tak perlulah anda kaku, kikuk, kita boleh menggunakan sebaik-baiknya untuk kebutuhan kita kok dari A- sampai Z dengan batasan yang sudah saya sebut diatas tadi ya

Yang menjadi sorotan adalah kelemahan emosional kita, kalau hanya bangun tidur update status, mo makan, mo pergi dan yang lainnya itu mah ga masalah saya rasa, itukan hanya sekedar berbagi,, namanya juga share, toh dari kecil anda pun sudah didik serba memberi tahu, ga percaya ?

Coba ingat-ingat .. apakah anda saat kecil tak dilatih memberi tahu ? Masa sih ? Buktinya kalo mo Ee anda dituntut ngomong kok, Ma..Ee mak .. bahkan sampai gede, anda saat bergaul dan ngumpul pass mo ke WC mesti aja laporan sama temen, “Woyy gue mo EE duyu ya sob ” Nah loh, bener ga tuh ? Nah kebiasaan kecil sampe gede pun anda ikuti terus, bahkan seorang ibu mendidik anak-anaknya saja untuk laporan dan marah kalo ga dikasih laporan , contohnya istri saya ke anak-anak saya :

“Awas kalo  mo EE dan PIPIS bilang Ya !!” nah tuh pake ngancam lagi ya ..hehe…

So ga anehlah kalo anda sampe gede trus selalu bikin report di Facebook , “Mo Bubu”, “Mo ke Palangkaraya” , “Mo Nikah” , dan yang lainnya.

Nah yang menjadi masalah adalah saat emosional anda tidak terkontrol, marah sama pacar update status, marah ma temen updates status, Dimarahin bos uring-uringan di status , bahkan banyak yang berujung pencemaran nama baik yang beranjak dan berujung ke kepolisian gara-gara updates status. Hadeeeh memang tipis bedanya antara emosional dan rajinnya anda update status, tapi yang tahu adalah anda sendiri kok keadaan sebenernya ..

Itulah pentingnya memahami etika, ya ..

Mmm… kalo mesra-mesraan di facebook sih gimana ?

Dalam pandangan saya , kata mesra itu mesti dirinci lagi sejauh mana yang disebut mesranya, kalo cuma kata sayang suami pada istri, saya rasa ga ada masalah, karena yang sudah berumah tangga itu memang sudah lumrah dan sewajarnya demikian, bukan pamer, memang karena adanya kemesraan saja kok, terkadang dihadapan tetangga pun biasa berkata :
“Mau makan apa sayang hari ini ? ” hmmmm segitunya ckckck....asyik dah kalau udah kaya gini..

Tapi bagi yang memang ga biasa mesra sih engga tahu juga ya, karena yang saya lihat dan rasakan , hal tersebut adalah wajar, yang tidak wajar itu yang mengupload foto urusan ranjangnya di facebook, ngomongin jorok yang menjurus hubungan ranjang, nah yang seperti ini memang tak boleh menjadi konsumsi publik,, karena telah nampak larangannya dari Islam, yaitu bab tentang sifat syetan yang biasa berhubungan di tonton orang lain, namun bab sayang-sayangan mah tidak masuk kedalam Qiyas bab tersebutlah, karena standar hubungan badan itu jelas :

1. Ada aurat yang dipampang dan terlihat

2. Kata-kata jorok dan kotor

So kata sayang ? Jelas jauh berbeda, karena definisi mesra itu luas, naik  motor pegangan mesra ga ? Jalan – jalan suami menuntun istri apakah mesra seperti syetan berhubungan badan dijalanan ?

Jadi tak bisa dikatakan : ” Kita tak mendapati Nabi demikian “

Loh inikan bukan ibadah , maka ini urusan dunia. Sudah saya sebutkan hukum asalnya diatas.

Jika dijawab : Itu bab larangan tentang syetan !

Loh ya jelas beda sebagaimana telah saya jelaskan, berhubungan badan itu memiliki kriteria tersendiri yaitu ada aurat yang dilihat, jadi pendalilan hal tersebut tidaklah tepat.

Nah kesimpulannya, yang terlarang itu jelas, yaitu menabrak kaidah agama, bisa merugikan diri sendiri, bisa merugikan orang lain. Dan jangan sampai deh ya, semua emosional serba diluapkan di status facebook.. So anda bisalah mengerti dan menyaring sendiri deh ya ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar