Senin, 31 Desember 2012

Jika aku bukanlah jodohmu ...


Problematika hidup manusia bervariasi, sekalipun hidup sebagai kembar namun sifat dan karakter saja tidak akan sama, maka apalagi jalan hidupnya.
Sungguh sakit dan menyakitkan memang saat kita yang sudah susah payah membina dan menjalin hubungan (jika sebelumnya suami istri) kemudian harus berpisah.
Begitu juga yang sudah meminang dan dipinang.
Dengan banyak sebab Allah mentakdirkan terpisahnya 2 insan yang sebelumnya sudah saling sepakat, saling berkasih sayang, saling mencintai, namun apalah daya jika takdir- Nya telah memisahkan, sungguh hanya ada 1 kata jawabnya : Sabar, dan sabar itu tiada batas.
Mari kita perhatikan bersama hadits yang terdapat dalam Arba’in Nawawi dibawah ini :
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).
Diantara pelajaran dari hadits diatas adalah : Allah ta’ala mengetahui tentang keadaan makhluknya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah kebahagiaan dan kecelakaan.
Oleh karena itulah, maka saat apa yang anda sudah bina namun hancur ditengah perjalanan hidup anda, maka itu sudah menjadi ketetapan-Nya, terimalah, dan jika terjadi sebelum pernikahan, maka berprasangka baiklah kepada Allah, mungkin saja Allah menyayangimu dan jika dia (yang kau cintai) menikah dengan mu kelak, dia takkan mampu menjadi imam yang baik bagimu. dan itu adalah hikmah yang mungkin saja tidak kita ketahui ada apa dibalik rencana Allah pada kita, itulah sikap mu’min mu’minah sejati…
Hadits ini sering kita baca, tapi sesering itu pula kita lupa dalam memahami terlebih lagi mengamalkannya,…
betapa sering kita menangis karena sedikit nikmat yang dicabut, namun tak mampu kita bersyukur atas nikmat-nikmat nyata yang besar ada dihadapan kita
Allah ta’ala mengetahui tentang keadaan makhluknya sebelum mereka diciptakan dan apa yang akan mereka alami, termasuk masalah kebahagiaan dan kecelakaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar